ULFA WAHYUNI, S. Pd.I.

Anak ke tiga dari empat bersaudara ini Lahir di Langsa Aceh Timur, menempuh kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2004-2008. Saat ini aktif mengajar d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Behind The Scene Tantangan Menulis di Gurusiana

Behind The Scene Tantangan Menulis di Gurusiana

Tantangan Hari ke - 9

#TantanganGurusiana

Oleh: Ulfa Wahyuni, S.Pd.I

Tantangan menulis di Gurusiana sudah memasuki hari ke -9 sejak diresmikan oleh CEO Media Guru Indonesia pada tanggal 15 Januari 2020. Banyak penulis yang ikut serta dalam tantangan ini.

Setelah mengikuti tantangan menulis di Gurusiana, saya mulai memahami bahwa menulis bukanlah kebiasaan yang mudah namun juga bukan hal yang sulit. Hal pertama yang harus dimiliki saat akan menulis adalah niat untuk menulis. Banyak niat yang bisa dipakai untuk menulis. Niat untuk menyalurkan bakat, mengisi waktu luang , mendapatkan pujian atau penghargaan dan lain sebagainya.

Saya pribadi menulis dengan niat untuk menghilangkan “karat” di otak. Seperti halnya yang dituliskan oleh salah seorang anggota Facebook Media Guru Indonesia (maaf saya lupa nama penulisnya). “Sejak mengikuti tantangan menulis di Gurusiana, otak saya selalu bekerja, lihat buku jadi tulisan, lihat tong sampah pun bisa jadi tulisan”. Begitulah kira – kira kalimat yang dituliskan sang penulis.

Saya juga bepikir hal yang sama. Sepertinya sejak mengikuti tantangan menulis di Gurusiana, otak saya selalu berpikir apa yang akan saya tulis besok. Beginilah pikiran penulis pemula seperti saya. Kalau sudah menyandang predikat “suhu” dalam menulis mungkin hal ini tidak akan terjadi.

Setelah menemukan niat yang tepat, langkah selanjutnya adalah menulis. Saya menuliskan apapun yang ada di otak saya. Terus menulis walau tanda baca dan aturan penulisan yang saya gunakan belum tepat. Alhamdulillah sebuah tulisan untuk hari pertama selesai.

Sebuah tulisan selesai diketik bukan berarti tulisan siap untuk diterbitkan. Langkah selanjutnya proses editing. Seketika saya harus menjelma menjadi editor untuk tulisan sendiri. Meperbaiki isi tulisan, hubungan antar paragraf, huruf besar, tanda baca dan typo kesalahan yang sering saya temui dalam tulisan saya.

Alhamdulillah, untuk ke sekian kalinya ucapan syukur terucap dari mulut saya. Sebuah tulisan sederhana ditambah salah satu koleksi gambar dari telepon genggam saya siap diterbitkan di Gurusiana.

Perjuangan untuk hari ini belum usai. Saatnya menangkap ide untuk tulisan hari berikutnya. Saran saya saat anda menemukan ide langsung tuliskan di catatan telepon genggam anda. Jika tidak “diikat” kadang kala ide yang sudah kita dapatkan akan hilang entah kemana. Setidaknya hari ini “karat” di otak saya berkurang. Hal – hal negatif tak sempat mampir di otak karena sibuk menulis, mengedit, mencari gambar, mencari ide – untuk hari esok.

WaAllahu a’lam

Tanjung Emas, 23 Januari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya bagus Ulfa. Untuk mengembangkan tulisan dapat dibuat peta konsep terlebih dahulu. Dengan demikian, kita sdh tahu materi apa yg akan ditulis sesuai dengan tema.

27 Jan
Balas

Terimakasih sarannya pak.mencerahkan.

27 Jan

Alhamdulillah, dikomentari ahlinya, Sarjana Psikologi. Mohon saran. Salam ukhuwah juga bu

23 Jan
Balas

Mohon beri saran Bu

23 Jan
Balas

Keren.menghilangkan karat di otak dan otak sll bekerja. Ya sepakat. Barakallah.salam ukhuwah dari kami

23 Jan
Balas

Betul banget Bunda.... Saya juga merasakan hal yang sama

23 Jan
Balas

Semangat bu

23 Jan



search

New Post